Dalam perspektif ini, unsur-unsur komunikasi seperti komunikator/ sumber, pesan, media, efek/ feedback, dan penerima/ komunikan tidak terlalu penting. Perspektif Pragmatis menitik beratkan pada tindakan atau perilaku yang dilakukan secara verbal maupun non verbal oleh seorang komunikator dalam peristiwa komunikatif.
Komunikasi adalah salah satu komponen dari interaksi yang terus berlangsung dalam periode yang panjang membentuk suatu sistem. Di dalam sistem komunikasi terdapat interaksi, fase, dan siklus yang terbentuk. Sepanjang periode yang lama ini nantinya, hal-hal tersebut bisa saja berubah kapanpun. Perubahan lingkungan atau perubahan struktural dalam sistem tersebut karena anggotanya masuk dan keluar meninggalkan sistem yang memungkinkan perubahan pada sistem.
Sistem komunikasi yang juga ada di dalam sistem sosial menentukan sifat dan eksitensi sistem sosial itu sendiri. Kedua sistem tersebut saling bergantungan dan tidak dapat berdiri sendiri.
Pada umumnya, pandangan pragmatis ini mengamati sistem sosial yang tentunya bersifat diad(berpasangan) atau kelompok. Sifat tersebut memperlihatkan keberagaman dalam pemilihan sistem sosial. Dari keberagaman tersebut, komunikasi dalam perspektif ini dimulai dengan memperhatikan tindakan dan perilaku manusia di dalamnya. Perilaku atau tindakan yang terlihat ini lah yang nantinya akan dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai fungsi komunikasinya yang memungkinkan tindakan komunikatif tersebut terjadi berulang kali pada saat yang berlainan. Setelah itu, kita dapat melihat sistem-sistem sosial yang terbentuk menurut fungsi komunikasi yang telah dipilih oleh kelompok masyarakat tersebut.
Berbeda dengan model interaksi yang mengamati tindakan sosial dalam konteks budaya, model pragmatis menurut Fisher (1990:270-320) mengamati tindakan atau perilaku yang berurutan dalam konteks waktu dalam sistem sosial. Tindakan atau pengaatan tersebut dapat berupa ucapan, tindakan, atau perilaku. (Christo Napitupulu, academia.edu, 2014:7-8)
Pragmatis merupakan studi tentang bagaimana lambang- lambang itu berhubungan dengan orang lain. Aspek pragmatis komunikasi berpusat pada perilaku komunikator sebagai komponen fundamental komunikasi manusia. Pragmatika berpandangan bahwa komunikasi dan perilaku sesungguhnya sama.
Contoh : Teori Persepsi Antarpribadi
(Mulyadi Saputra, 2012)
Paradigma pragmatis juga berbeda dengan perspektif psikologi. Pada perspektif psikologi, orientasi perilaku pada penerima sebagai hasil informasi secara internal pada diri individu, sebaliknya perspektif pragmatis orientasi pada perilaku komunikator dalam sistem sosial. Dalam perspektif pragmatis, tindakandan perilaku bukanlah hasil atau efek dari proses komunikasi, melainkan tindakan atau perilaku itu sendiri sama dengan komunikasi. Dengan kata lain, berkomunikasi, dan berperilaku itu adalah sama (komunikasi = perilaku atau tindak). Pespektif pragmatis menempatkan eksistensi empiriknya (lokusnya) pada tindakan atau perilaku yang berurutan. Titik berat pengkajian pada perilaku atau tindak yang dilakukan dengan ucapan (verbal) maupun bukan ucapan (non-verbal) oleh seseorang dalam peristiwa komunikasi. (Christo Napitupulu, academia.edu, 2014:7-8)
Komentar
Posting Komentar